Minggu, 06 Januari 2013

UNGKAPKAN PERASAANMU

Leave a Comment Follow us on twitter

Peter  dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara  sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan  kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh  bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."

Peter: "Kayaknya Cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma  kita berdua  saja yang tidak punya pasangan  sekarang."

(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa  saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus  deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina:  "Eng...  gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana  menurutmu?"

Peter: "Baiklah... lagian aku  juga g ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan kedepan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak  terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi  hari pertama kita kencan.

Mau jalan-jalan kemana  nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja?  Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya  film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita  pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke  ya...  ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..."

(mereka  pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina  pulang malam harinya)

Hari ke  2

Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan  bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan  alunan musik  yang syahdu membawa hati  mereka pada  situasi yang romantis. Sebelum  pulang Peter membeli  sebuah  kalung perak berliontin bintang untuk  Tina.

Hari ke 3

Mereka pergi ke pusat  perbelanjaan untuk mencari  kado untuk seorang  sahabat Peter.  Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli  sebuah miniatur  mobil mini.  Setelah itu mereka beristirahat duduk  di  foodcourt, makan satu potong kue  dan satu gelas jus  berdua dan mulai  berpegangan tangan untuk pertama  kalinya.

Hari ke 7

Bermain bowling  dengan teman-teman  Peter. Tangan tina terasa sakit  karena  tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter  memijit-mijit tangan Tina  dengan  lembut.

Hari ke 25

Peter mengajak Tina  makan malam di Ancol Bay .  Bulan sudah menampakan  diri,  langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang  dalam pelukannya. Mereka  duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan  suara  gelombang bergulung di  pantai. Sekali lagi Tina memandang  langit, dan  melihat bintang jatuh. Dia  mengucapkan  suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke  41

Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang  tahun untuk Peter. Bukan  kue buatannya yang pertama,  tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam  hatinya  membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter  terharu  menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu  harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke  67

Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan  es krim bersama, dan mengunjungi stand  permainan. Peter  menghadiahkan sebuah boneka teddy bear  untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk  Peter....

Hari ke 72

Pergi Ke PRJ. Melihat  meriahnya pameran lampion dari  negeri China.  Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda  peramal.

Sang peramal hanya  mengatakan "Hargai waktumu  bersamanya mulai sekarang",  kemudian peramal  itu  meneteskan air mata.

Hari ke  84

Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai.  Pantai Anyer sangat  sepi  karena bukan waktunya liburan  bagi orang lain. Mereka  melepaskan sandal dan  berjalan  sepanjang pantai sambil berpegangan tangan,  merasakan  lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki  mereka.  Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan  tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke  99

Peter memutuskan agar mereka  menjalani hari ini  dengan santai dan sederhana.  Mereka berkeliling kota  dan akhirnya duduk di sebuah taman  kota.

15:20 pm

Tina: "Aku haus..  Istirahat dulu yuk sebentar."

Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu  mau  minum apa?"

Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari  ini. Sebentar  ya"

Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu  macet.

15:30 pm

Peter sudah menunggu  selama 10 menit and Tina belum kembali juga.

Tiba-tiba  seseorang  yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan  wajah  panik.

Peter :  "Ada apa pak?"

Orang asing:  "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan  itu adalah temanmu"

Peter segera berlari bersama  dengan orang asing itu.  Disana, di atas aspal yang  panas terjemur terik matahari  siang, tergeletak tubuh  Tina bersimbah darah, masih memegang botol  minumannya.

Peter segera melarikan mobilnya membawa  Tina ke rumah  sakit terdekat.

Peter duduk diluar ruang  gawat darurat selama 8 jam 10  menit. Seorang dokter  keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53  pm


Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan  yang terbaik.. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang  kuasa akan segera  menjemput. Kami menemukan  surat ini  dalam kantung bajunya."

Dokter memberikan surat yang  terkena percikan darah kepada Peter dan dia  segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya  pucat tetapi  terlihat damai.

Peter duduk disamping  pembaringan tina dan menggenggam  tangan Tina  dengan  erat.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di  hatinya.  Butiran air mata mengalir dari kedua belah  matanya.

Kemudian dia mulai membaca surat yang  telah  ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...

ke  100 hari  kita sudah hampir berakhir.  Aku menikmati  hari-hari yang kulalui bersamamu.  Walaupun  kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,  tapi  semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam  hidupku.

Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang  berharga dalam hidupku.  Aku menyesal tidak pernah  berusaha untuk mengenalmu lebih dalam  lagi  sebelumnya.

Sekarang aku  tidak meminta apa-apa,  hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari  kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang  jatuh  malam itu  di pantai,  Aku ingin kau menjadi  cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin  menjadi kekasihmu  selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku  seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang  padamu.

23:58


Peter: "Tina, apakah kau  tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat  meniup  lilin ulang tahunku?

Aku pun berdoa agar Tuhan  mengijinkan kita bersama-sama selamanya.  Tina, kau  tidak bisa  meninggalkanku! hari yang kita lalui baru  berjumlah 99  hari!    Kamu harus  bangun dan kita akan  melewati puluhan ribu hari bersama-sama!

Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku,  jangan biarkan  aku  kesepian!

Tina, Aku sayang  kamu...!"

Jam dinding berdentang 12  kali.... jantung Tina berhenti berdetak.

Hari itu  adalah  hari ke 100...

Katakan perasaanmu  pada orang yang kau sayangi  sebelum terlambat.
Kau  tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.

Kau  tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan  tidak akan  pernah kembali lagi.

Read More